Laman

Kamis, 22 Oktober 2015

belajar berenang

                                                               NGLANGI SAM.........!

Renang konon dikatakan sebagai salah satu olahraga yang baik karena berenang membuat nyaris semua otot bergerak baik otot tangan dan kaki. Olahraga berenang mempunyai resiko cidera otot dan tulang yang rendah dibandingkan olahraga lain karena air itu sendiri memberikan resistansi agar otot dan tulang tidak ditarik secara keras dan tiba-tiba. Otot perenang lebih elastis dan lentur karena gerakan renang bisa dilakukan dengan rileks dengan tarikan minimal. Berenang juga bahkan aman dilakukan oleh wanita hamil, orang berumur lanjut, dan bahkan orang yang lumpuh karena stroke.

Berenang juga melatih emosi dan ketenangan perenang. Perenang yang merasa takut berada di kolam dalam maka dadanya sulit untuk berkontraksi maksimal guna menghirup udara yang banyak. Perenang harus melatih ketenangan diri di kolam agar tarikan nafasnya normal terutama bagi yang menekankan berenang pada durasi waktu panjang (marathon) dan bukan pada kecepatan waktu tempuh (sprint).

Berenang sebaiknya mulai dipelajari sejak usia dini. Koordinasi tangan, kaki, dan mulut untuk mengambil napas akan lebih mudah dilatih di usia dini dari pada di usia dewasa. Bahkan seorang bayi yang belum bisa berjalanpun bisa dilatih berenang karena tidak diperlukan keseimbangan tubuh seperti waktu berjalan.

Berenang bisa dilakukan sendiri dan bisa dilakukan kapan saja, bahkan di saat cuaca hujan. Beberapa kolam melarang pengguna untuk berenang disaat hujan karena kuatir disambar petir, meskipun alasan ini sangat mengada-ada karena petir selalu menyambar tempat yang lebih tinggi sedangkan kolam biasanya bukan di tempat tertinggi di radius 40-50 meter. Kecuali kalau kolam yang terdapat di puncak gedung seperti kolam perahu di hotel Marina Bay Sand Singapore.

Belajar berenang di usia dewasa lebih sulit, sehingga disarankan untuk melatih gerakan secara terpisah dan bukan sekaligus melakukannya. Orang dewasa yang belajar berenang bukan dengan cara dipegang kemudian menggerakkan tangan dan kaki untuk bergerak maju di air seperti cara belajar berenang pada anak-anak dimana gerakan dan nafas dilatih bersamaan. Belajar berenang di usia dewasa adalah dengan cara melatih koordinasi nafas lebih dahulu baru kemudian koordinasi gerakan.

Melatih koordinasi nafas pertama-tama adalah dengan berdiri vertikal di kolam dan kemudian memasukkan kepala ke dalam air dengan cara menurunkan tubuh baik dengan membungkuk atau duduk didalam kolam sehingga kepala berada di dalam air dan kemudian mengeluarkan kembali kepala dari air dan dilakukan secara berulang-ulang. Ketika kepala dalam air, harus membuang nafas lewat mulut dan hidung dan ketika kepala keluar dari air harus menarik nafas secara penuh dengan menggunakan mulut sehingga dada penuh dengan udara. Gerakan ini dilatih berulang sampai lancar sehingga tubuh secara refleks akan membuang nafas ketika dalam air dan menarik nafas ketika kepala muncur dari dalam air.

Setelah berlatih koordinasi nafas secara vertikal lancar dilakukan maka sekarang masuk ke tahapan melatih koordinasi nafas secara horizontal yaitu dalam posisi tubuh melayang horizontal dalam air. Untuk ini latihan pertama dilakukan dengan berpegangan pada bibir kolam dan berikutnya tanpa berpegangan di bibir kolam. Untuk latihan pertama, sambil memegang bibir kolam kaki diangkat ke atas sehingga tubuh horizontal di atas permukaan air.  Kepala dan leher dimasukkan kedalam air untuk membuang nafas dan kemudian kepala diangkat sampai mulut muncul dari permukaan air untuk menarik nafas sambil kaki tetap melayang secara horizontal. Setelah menarik nafas kepala kembali ditekan kedalam air dan membuang nafas didalam air. Gerakan ini berulang-ulang dilakukan dengan tubuh posisi horizontal dan ujung tangan berpegangan pada bibir kolam atau bisa juga berpegangan pada papan pelampung. Setelah lancar dengan pegangan di bibir kolam maka langkah berikutnya adalah dengan tanpa berpegangan di bibir kolam dengan pola yang sama dimana tangan dan kaki memanjang horizontal.

Jika ini sudah bisa dilakukan, yaitu sudah bisa melayang dalam air dengan koordinasi gerakan nafas meskipun tangan dan kaki belum digerakkan kecuali untuk menekan ke air agar kepala terangkat ke permukaan air, maka secara teknis orang sudah dikatakan bisa berenang meskipun belum bergerak maju. Artinya jika sudah bisa terapung diatas air selama beberapa waktu tanpa menapak ke dasar kolam, bernafas dengan normal dan tidak menahan nafas, mulut bisa menarik dan membuang nafas ketika diatas dan dibawah air maka sudah dikatakan bisa berenang. Langkah berikutnya adalah melatih gerakan dengan gerakan yang paling mudah dengan gaya dada sambil tetap menjaga koordinasi nafas yang sudah terlatih.

Tidak mudah memang belajar berenang bagi yang sudah dewasa dengan hanya membaca petunjuk ini. Meskipun demikian prinsip dasarnya adalah sebaiknya melatih koordinasi nafas lebih dahulu dari pada koordinasi gerakan. Karena berlatih langsung keduanya akan sangat sulit dan membuat frustasi sehingga malah berhenti mencoba untuk belajar berenang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar